Sunday, January 29, 2017

Aku seorang Marboth


“ Bayangkan anakku, tidak kurang dari 10 ribu orang hilir mudik berdo’a bermunajat kepada Allah SWT setiap minggunya. Betapa besar amal yang antum terima ketika melayani mereka dengan ikhlas.”
- ust. oktama forestian-
Waktu kecil sampai hampir (baca: sebentar lagi) dewasa, tidak pernah terbayangkan bahwa sekarang saya menjadi seorang Marboth di masjid suatu universitas. Mengapa saya ada disini? Ngapain saya disini? Awalnya saya juga ga ngerti.
Tapi tidak lama setelah muncul pertanyaan itu di benak saya, semuanya terjawab ketika saya mengikuti Umar (Ujian Marboth). Kereeen kan. Marboth aja ada ujiannya.
Untuk pertanyaan mengapa sih saya jadi marboth? Yang pasti itu adalah sepenggal kisah perjalanan hidup saya yang sudah dituliskan oleh Allah SWT. Ga bisa nego- nego lagi, apalagi nolak. Melalui qiyadah saya dengan ta’limatnya, jadi deh saya di marboth. Ihh serem juga ya. Tapi saya gembira ria aja tuh. Walaupun berlawanan (baca : banting stir) banget sama amanah sebelumnya 'siyasi', Tsiqoh aja iya gak brow. Inilah jalanku.
Ketika udah masuk Marboth, mau ngapain saya ya? Alhamdulillah dalam kegiatan Ujian Marboth saya banyak sekali menerima penerangan tentang urgensi seorang marboth, yang intinya marboth itu adalah pelayan umat. Memberikan air putih(bukan arti sebenarnya/susu-red) kapada setiap umat, karena masjid ini adalah milik Allah. Bukan milik sekelompok orang. Jadi harus bersikap adil dalam melayani umat. -Ust. Abdul Aziz-
Dan mengapa saya menyebut-pendapat pribadi lho- marboth itu sebagai amanah yang dahsyat, karena banyak banget lho keistimewaan seorang marboth itu.
Pertama, marboth itu jasad dan insyaallah hatinya juga terikat bahkan sudah diikat di masjid. Keistimewaanya adalah bahwa pemuda yang hatinya selalu terikat dengan masjid, akan mendapat naungan dari Allah ketika hari kiamat nanti. Dahsyat kan. Semoga kita semua mendapatkan itu, amiin.
Kedua, tugas marboth itu adalah memakmurkan –membersihkan dan memberikan wewangian salahduanya- masjid yang notabene digunakan oleh ratusan, ribuan, bahkan umat untuk shalat, berdo’a, berdzikir kapada Rabb-nya dan bermusyawarah menuju kemenangan dakwah. Seperti kutipan diawal, bisa dibayangkan besarnya pahala yang mengalir kapada para pemakmur masjid ini (marboth-red) yang telah memfasilitasi para hamba Allah itu. Dahsyat banget kan..
Ada yang ketiga nih, tugas marboth juga adalah sebagai muadzin. Ketika marboth adzan, mungkin jutaan umat muslim telah diingatkan untuk melaksanakan shalat. Mereka berbondong-bondong meninggalkan urusan dunia sejenak untuk memfokuskan diri bersimpuh kepada Sang Pencipta. Dari sanalah tidak sedikit pahala yang mengalir dengan derasnya kepada marboth. Dahsyat kan..
“Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan sholat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. at-Taubah:18)
Begitulah yang baru saya mengerti tentang kemarbothan ini. Alhamdullillah melalui kegiatan Ujian Marboth yang diisi oleh ustadz-ustadz, saya makin mantap dan semangat menjalani hidup sebagai marboth. Saya sadar bahwa ini adalah nikmat Allah yang tiada terkira sebagai kesempatan buat saya untuk lebih bermanfaat bagi orang lain. Semoga saya, kami para Marbothillah bisa senantiasa bersabar dan istiqomah dalam menjalani amanah yang sering dianggap sepele ini. Semoga kami juga bisa senantiasa rendah hati tidak riya dengan apa yang kami lakukan. Semoga Allah selalu memberikan keikhlasan kepada kami. Allohuakbar Allohuakabar Allohuakbar...
I'm proud to be a Marbothillah.
Activis manis

Bapak jago main Guli




ayah, dalam hening sepiku rinduuu...
untuk menuai padi milik kitaaa...
tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan...

kembali teringat masa masa keci' dulu, bahagie mengenang sosok ayah yang hangat dan senantiasa punye care untuk membesarkan hati anaknye. indah hari kecil kulalui, ayah. karna sosokmu yang paling bisa untuk diandalkan.

sedeh, itu yang terase ketike 1 kampel guli isi 100 biji yang baru di belikan kemaren sore habis tak besisak. balek-balek ngongoi, kate orang nyakat e. gare-gare nurotkan gengsi dan termakan apian kawan-kawan tadi depan sekolahan. sd 13, lokasinye depan gang harapan, yang ade lapangan upacara tempat biase anak-anak seusie saye main-main kalau sore. kebetulan saat itu lagi musim guli,

negeliat anaknye balek-balek muke sedeh, bapakpun langsunglah nanyak, "ade ape Yu". saye hanye diam tapi tetap masang muke sedeh, sambil nuangkan aek ke gelas, minom, nenggak air puteh sejadi-jadi. keliatan bapak memperhatikan saye dari ujung rambot sampai ujung kaki, agaknye die paham ape yang lagi saye rasekan, ngeliat penampilan saye. tangan itam banyak bekas tanah, lutut kotor, tampang kusot. "kalah maen guli ke yu". sambung bapak. saye hanye diam mandang bapak sebentar terus nganggukkan kepala. "tadi di depan tu banyak anak besak yang main pak", kate saye memulai omongan. "belom abes tak boleh berenti katenye". sambil saye waktu itu ngingat, di lapangan pas main guli, yang maen ade asep, anak bu sukri penjual kue di sekolah, yogi, teman maen seusia saye, bang bandar bujang nanggung usia 18 tahunan dengan 2 teman die yang lainnye.

"berape orang yang maen yu" tanya bapak. "berenam pak, 3 orang besak-besak" jawab saye. "emm' gumam bapak. keliatan bapak masuk kedalam sebentar, kemudian keluar membawa ember hitam berukuran sedang. "yok ikot bapak". bapak bejalan keluar sambil menenteng ember yang saye lihat ade guli di dalamnye, sepertinya bapak bakal ikut main guli ke  depan. tapi kenapa bawa ember segala, piker saye dalam hati, sambil mengiringi langkah kaki bapak. dengan sedikit berlari.

sesampainya di lokasi tempat tadi saye main, kelihatan yang main bertambah ramai. mereka lagi main kelu'. main kelu adalah permainan guli di mana guli yang di pasang masing-masing pemain di simpan di tengah lingkaran. saat itu, karna yang main ramai, maka lingkaran yang di gambar di tanah lumayan besar, saye perkirakan lingkarannye berdiameter 1,25 m.

saat itu, dengan bapak, peserta yang ikut main berjumlah sekitar 9 orang. masing-masing memasang 12 buah guli, jadi total guli yang ada di tengah lingkaran berjumlah 108 butir. dengan kondisi seperti ini, tentu setiap peserta akan berhati-hati dalam menyasar guli yang ada di tengah lingkaran, karna jika terlalu pelan atau tepat mengenai guli yang berada di tengah, maka guli yang di gunakan untuk menyasar bisa tidak keluar dari lingkaran, dan itu artinya kalah.

baru 2 sesi giliran jalan, 4 orang sudah gugur. bapak masih main. hari itu, saye barula tahu kalau bapak sangat piawai main guli. mulai dari care incangannye. yaitu melempar guli ketempat tertentu dengan jari, terlihat sangat tepat, guli seolah dalam kendali jarinye. kemudian sampai pada care bapak menengkel guli. ternyata bapak menggunakan jari tengah sebagai pelempar gurli, dengan memposisikan jari jempol di tanah dan jari tangan kiri pemegang guli yang ada di tengah jari tangan kanan. cara menengkel seperti ini merupakan cara yang sangat legendaris setau saya,namenye tengkel tengkyun. tidak semue orang bise, karna selain memerlukan tenage yang besar dan kuat, juga di butuhkan akurasi yang tepat dalam menakar dan meninting guli sasaran. bapak sangat mendominasi permainan sore itu, dan kami anak2 yang kalah tadi, dan orang yang menonton pada waktu itu terkagum kagum dengan kepiawaian bapak. karna memang bapak lihai dan mampu mengkomunikasikan dengan baik ke pemain yang lainnya sehingga walau kalah mereka bisa menerima dan segan dengan bapak. tak be sisak, yang punye guli tinggal bang rudi dengan unon. itupun mereke ndak bise lanjut dengan alasan udah kesorean.

singkat cerita, sore itu saye sangat bangga pulang kerumah menenteng ember hitam hampir penuh dengan guli hampir. pahamlah saye kenapa bapak tadi pergi bawa ember. Alhasil guli kemenangan bapak menjadi setok semusim untuk saya pergunakan main guli tiap harinye. terima kasih my father, semoga Allah hadirkan kebaikkan di kuburmu sana karna saat ini, anakmu bangga dan bersyukur atas kebaikkan dan kehangatanmu dalam membesarkan hati anak-anakmu.
pict:https://www.google.co.id/search?q=ayah+dan+kelereng&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiTuY2G6-fRAhUDSY8KHa92CyYQ_AUICCgB&biw=1366&bih=662#imgrc=o31d_odXs4HLVM%3A 

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons